Pembuatan Tirus pada Mesin Bubut
Membubut bentuk tirus atau juga disebut
dengan istilah taper, adalah suatu proses pembuatan benda kerja yang
berbentuk konis. Bentuk konis yang dimaksud adalah besarnya diameter
ujung yang satu dengan diameter ujung lainnya dari suatu poros memiliki
ukuran yang berbeda secara berurutan dan beraturan. Cara membubut tirus
ini menghasilkan pembubutan poros tirus dengan sudut kemiringan
tertentu.
Ada tiga cara membubut tirus yang dapat
dilakukan, yaitu: 1) pergerseran kepala lepas (tail stock) dalam arah
melintang dengan jarak tertentu, 2) memutar posisi eretan atas
(perletakan majemuk) sebesar derajat tertentu, dan 3) menggunakan
perlengkapan khusus untuk pembuatan bentuk tirus atau disebut tapper
attachment.
Masing-masing cara membubut tirus
tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun demikian penggunaannya
dapat menyesuaikan kebutuhan kondisi benda kerja yang akan dikerjakan
Cara membubut tirus: Menggeser posisi kepala lepas ke arah melintang
Proses pembubutan dilakukasn sebagaimana
pembubutan lurus/rata, akan tetapi benda kerja dijepit menggunakan 2
center. Benda kerja dijepit antara senter kepala lepas (tail stock) dan senter kepala tetap (head stock}.
Apabila kepala lepas digeser tegak lurus terhadap sumbu utama mesin
bubut (spindle), maka akan terjadi sebuah kerucut/konis pada pembubutan
sepanjang benda kerja.
Keuntungan membubut tirus dengan cara
menggeser kepala lepas, antara lain: dapat melakukan pembubutan tirus
dengan ukuran yang relatif panjang dan pembubutan dapat dilakukan secara
otomatis, sehingga permukaan hasil pembubutan dapat diperoleh lebih
halus.
Sedangkan kekurangan dari pembubutan
tirus dengan menggeser kepala lepas adalah : karena posisi kedua senter
(kepala tetap dan kepala lepas) tidak pada garis lurus sehingga
penumpuan benda kerja menjadi kurang baik, apalagi untuk sudut-sudut
tirus besar mengakibatkan keamanan benda kerja berkurang atau bahaya.
Kekurangan lainnya adalah sudut tirus
yang terbentuk relatif kecil. Besarnya pergeseran hanya boleh sampai
1/50 (2 – 3%) dari panjang benda kerja keseluruhan.
Cara membubut tirus: Memutar posisi eretan atas
Cara membubut tirus yang kedua adalah
dengan memutar posisi eretan atas. Proses pembubutan dipersiapkan dengan
memutar dudukan eretan atas mengelilingi sumbu tegak lurus sebesar
sudut tertentu yang diinginkan terhadap sumbu benda kerja.
Benda kerja dicekam pada kepala tetap
seperti pada pembubutan lurus/rata, kemudian penyayatan terhadap benda
kerja dilakukan dengan menggerakan eretan atas.
Keuntungan membubut tirus dengan memutar posisi eretan atas adalah bahwa pengaturan persiapan pekerjaan yang relatif mudah, selain itu sudut tirus yang dapat dikerjakan juga relatif besar. Cara pembubutan tirus ini dapat digunakan untuk tirus luar maupun tirus dalam, baik untuk sudut kecil maupun yang relatif besar.
Kekurangannya adalah pembubutan hanya
dapat dilakukan secara manual pergerakan eretan atas, sehingga sulit
untuk mendapatkan hasil permukaan yang halus. Sehubungan dengan panjang
eretan atas yang relatif pendek, maka metode ini hanya dapat digunakan
pada pembubutan tirus dengan panjang yang relatif kecil maksimal sesuai
panjang eretan atas.
Kekurangan lainnya adalah pengaturan
sudut yang kurang teliti sehingga agak sulit mendapatkan hasil tirus
yang lebih presisi.
Cara membubut tirus: Memasang tapper attachment
Cara membubut tirus yang ketiga adalah
menggunakan alat bantu tapper attachment. Pembubutan tirus cara ini
dilakukan dengan memasang tapper attachment atau kadang disebut juga
mistar konus.
Tapper attachment dipasang pada sisi
belakang bangku mesin bubut berupa sebuah rel penuntun yang dihubungkan
dengan eretan lintang yang dapat diatur sudut kemiringannya sesuai
dengan tirus yang diinginkan.
Benda kerja dicekam secara normal pada
senter kepala tetap seperti pada pembubutan lurus. Pada awal pengerjaan,
setting pahat dilakukan dengan cara mendekatkan pahat bubut ke benda
kerja dengan memutar eretan atas.
Selanjutnya mur pada poros ulir eretan
lintang tersebut dikencangkan pada badan luncur mistar penuntun tapper
attachment dengan sekrup. Hal ini akan menghasilkan suatu hubungan
engsel antara eretan lintang dengan badan luncur.
Apabila pembubutan dilakukan secara
otomatis, maka badan luncur akan bergerak sepanjang mistar penuntun
tersebut dan memaksa eretan lintang bergerak sesuai dengan sudut tirus
yang diinginkan.
Besarnya sudut yang digunakan pada
tapper attachment dapat dihitung berdasarkan rumus yang sama dengan
perhitungan sudut pada pembubutan dengan pergeseran eretan lintang. Agar
memperoleh hasil yang optimal pada saat pembubutan tirus dengan
menggunakan tapper attachment ini.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum pembubutan dilakukan :
- Harus dipastikan bahwa ujung mata sayat pahat bubut terpasang tepat setinggi center benda kerja.
- Bidang luncur pada tapper attachment harus diupayakan selicin mungkin dengan memberikan minyak pelumas agar pergerakan berjalan lancar.
- Baut dan skrup penahan harus dipastikan terikat dengan kuat.
Keuntungan pembubutan tirus dengan
menggunakan tapper attachment adalah : benda kerja dapat dicekam dengan
baik dan sempurna pada cekam kepala tetap, pengaturan besarnya sudut
tirus relatif mudah dilakukan dan dapat diatur dengan lebih teliti,
langkah pembubutan dapat dikerjakan secara otomatis sehingga dapat
memperoleh hasil yang lebih halus, setting benda kerja dan pahat sebelum
pembubutan dapat dilakukan lebih cepat sehingga hemat waktu, selain itu
dapat membuat tirus dengan ukuran yang relatif panjang.
Standard Tirus Morse Taper
Morse taper ditemukan oleh Stephen A.
Morse pada pertengahan 1860-an. Sejak itu berkembang untuk mencakup
ukuran yang lebih kecil dan lebih besar dan telah diadopsi sebagai
standar oleh berbagai organisasi, termasuk International Organization
for Standardization (ISO) dan German Institute of Standardization (DIN).
Standar morse banyak digunakan pada
pembuatan tangkai mata bor, tangkai reamers dan tangkai pada senter
kepala lepas mesin bubut. Morse taper terdiri dari 8 ukuran/ level yaitu
antar 0 sampai 7. Setiap level diberi kode MT yang diikuti satu digit
angka, misal morse taper nomer 4 diberikan kode MT4.
Tirus morse memiliki ukuran tertentu
pada setiap levelnya yang sifatnya mutlak dan standar. Ukuran-ukuran
tersebut harus diaplikasikan baik pada batang tirusnya maupun lubang
tirus pasangannya, sehingga dapat dipasangkan dengan suaian fit.
Kesalahan ukuran yang melebihi batas
toleransi yang ditentukan pada saat pembuatan tirus morse akan
mengakibatkan pasangan poros dan lubang tirus menjadi tidak dapat
digunakan.
Untuk lebih jelasnya silahkan simak video berikut.
Untuk lebih jelasnya silahkan simak video berikut.
No comments:
Post a Comment